Friday, January 18, 2013

Tips Pertolongan Pertama Jika Digigit Ular Berbisa


Di dunia terdapat 500 jenis spesies ular berbisa dimana 200 spesies diantaranya dapat menyebabkan kematian dan cacat yang menetap. Bisa ular membahayakan karena mengandung zat yang dapat merusak mitokondria, sel darah putih, keping darah, endotel vaskular, otot rangka dan dapat meracuni syaraf.


Gejalanya biasanya: rasa nyeri, mual atau muntah, perdarahan spontan pada gusi atau perdarahan pada bekas gigitan dan daerah sekitarnya, penglihatan kabur, kelopak mata berat, pusing, sesak nafas, kulit kebiruan.

Pertolongan pertama yang tepat dan cepat pada penderita gigitan ular, dapat mencegah terjadinya kematian dan cacat, oleh karena ada baiknya kita mempelajari tips pertolongan pertama jika digigit ular berbisa berikut ini :
  • Evakuasi korban ketempat yang aman dan tenangkan korban agar tidak panik dan tidak terlalu banyak bergerak karena jika jantung berdetak lebih cepat, maka ini akan meningkatkan penjalaran racun ke seluruh tubuh, minta korban agar bernapas seperti biasa.
  • Dudukkan/ baringkan korban, usahakan letak luka gigitan lebih rendah dari jantung. Hal ini untuk membatasi aliran darah yang membawa racun dari area bekas gigitan menuju jantung.
  • Cuci bekas gigitan dengan menggunakan sabun dan air untuk membersihkan sisa racun di permukaan kulit yang digigit ular dan mengurangi risiko infeksi.
  • Jangan menekan daerah gigitan karena akan lebih mempercepat penyebaran racun.
  • Jangan hisap luka gigitan ular, cukup ikat nadi diatas luka atau yg dekat ke arah jantung dengan kain agar bisa tidak cepat mengalir ke arah jantung, ikatan jangan terlalu kencang agar darah masih bisa mengalir.
  • Jangan kompres luka bekas gigitan ular dengan air dingin atau es karena hal ini akan mendorong racun masuk lebih cepat ke dalam kulit sehingga akan memperburuk kondisi korban.
  • Segera bawa ke klinik/ rumah sakit terdekat untuk diberikan Serum Anti Bisa Ular.

Sumber : www. peperonity.com
               www.republika.co.id
               majalah Dokter Kita

0 komentar:

Post a Comment