Saturday, November 17, 2012

Penyakit Campak Jerman ( Rubella )


Penyakit campak jerman atau rubella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella, yang penularannya melalui percikan air ludah penderita atau karena kontak/ bersentuhan dengan penderita.

Kata jerman tidak ada hubungannya dengan negara Jerman. Nama tersebut berasal dari bahasa latin 'germanus' yang arinya mirip. Dan memang campak jerman/ rubella dan campak/ measles mempunyai beberapa karakteristik yang sama, namun disebabkan oleh virus yang berbeda.

Gejala campak jerman ditandai dengan munculnya :
  • Pembengkakan pada kelenjar getah bening
  • Demam diatas 38 derajat Celsius
  • Mata terasa nyeri
  • Muncul bintik-bintik merah di seluruh tubuh
  • Kulit kering
  • Sakit pada persendian
  • Sakit kepala
  • Hilang nafsu makan
Tetapi berbeda halnya dengan campak yang berpotensial untuk berdampak serius dan bahkan dapat mengancam nyawa, rubella umumnya berdampak ringan, sehingga sering disebut campak 3 hari. 

 photo model3-468x60.gif

Campak jerman/ rubella lebih sering terjadi pada orang dewasa yang tidak pernah mendapatkan vaksinasi. Apabila menyerang wanita hamil terutama dengan usia kehamilan 8-10 minggu maka dapat menimbulkan resiko tertularnya infeksi ini ke janin dalam kandungan yang dapat menyebabkan keguguran, kematian bayi atau cacat bawaan pada bayi. Kekebalan seumur hidup diperoleh setelah menderita penyakit ini.


Tips jika terinfeksi campak jerman/ rubella :
  • Istirahat di rumah dan tunggu sampai infeksi menyelesaikan periodenya
  • Konsumsi makanan bergizi
  • Jauhi bayi, anak-anak dan wanita hamil
  • Minum banyak air putih
  • Minum tablet penurun demam
  • Jika anda sedang hamil segera pergi kedokter 

Pencegahan campak jerman/ rubellla dengan melakukan imunisasi MMR ( Measles, Mumps dan Rubella ) pada usia 12-15 bulan dan 4-6 tahun. Wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk rubella. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan. Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan untuk ibu hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun terapi penyinaran.

1 komentar:

Anonymous said...

gejala awalnya seperti sakit tenggorokan

Post a Comment