Thursday, June 14, 2012

Tinnitus/ Penyakit Telinga Berdenging


Tinnitus adalah gangguan telinga yang membuat telinga berdenging, berdengung, berdesis atau telinga seperti mendengar suara-suara berisik. Tinitus bukanlah penyakit, namun gejala awal yang disebabkan oleh suatu penyakit yang dapat menyebabkan sejumlah kondisi medis, seperti menurunnya kualitas pendengaran, terjadinya kerusakan pada telinga atau indikasi dari penyakit sistem sirkulasi pada tubuh.

Tinnitus menimbulkan ketidaknyamanan dan dapat menghilangkan kosentrasi pada saat melakukan aktivitas sehingga pada sebagian penderita tinnitus akan mengalami kemunduran kualitas hidup. Akan tetapi pada banyak kasus, tinnitus bukanlah persoalan yang serius dan dapat menghilang dengan sendirinya.

Penyebab Tinnitus :
- Penyebab utama : saraf dan ujung telinga sudah aus karena usia atau sering terpapar bunyi keras yang berlebihan, seperti sering mendengar musik dengan volume yang sangat keras
- Infeksi bakteri
- Sakit/ trauma/ perubahan telinga di tulang telinga tengah atau di gendang telinga atau di telinga bagian dalam
- Cerumen yang keras
- Menderita hipertensi
- Merokok atau terlalu banyak minum alkhohol
- Obat-obatan seperti aspirin, obat malaria
- Pada beberapa kasus Tinnitus merupakan gejala dari penyakit berat seperti aneurysm atau tumor otak

Tanda dan Gejala Tinnitus :
- Penderita mengalami gangguan seolah suara-suara tersebut ditimbulkan dari luar telinga padahal justru suara-suara tersebut berasal dari dalam telinga sendiri.
- Telinga terdengar berisik, seperti berdenging, berdengung, menderum, atau mendesis.
- Bunyi-bunyian yang terdengar bisa bervariasi mulai pelan sampai memekakkan telinga.
- Dari hari ke hari pendengaran semakin berkurang hingga akhirnya menghilang sama sekali.

Evaluasi/ Diagnosa Tinnitus :
- Sejarah medis, pemeriksaan fisik dan tes-tes khusus dapat membantu menentukan secara tepat dimana tinnitus berasal. Sangat berguna untuk dokter jika mengetahui apakah tinnitus terjadi terus menerus, sebentar-sebentar atau berdenyut (secara sinkron dengan denyut jantung) atau berhubungan dengan kehilangan pendengaran atau kehilangan keseimbangan (vertigo). 
- Untuk pasien dengan tinnitus yang sering kambuh tetapi penyebabnya tidak jelas, diperlukan pengujian pendengaran (audiogram).
- Test Auditory Brain stem Response (ABR) yaitu test dengan komputer dari syaraf-syaraf pendengaran dan jalan-jalan kecil otak, Computer Tomography scan (CT scan) atau Magnetic Resonance Imaging (MRI scan) diperlukan untuk mengetahui kemungkinan tinnitus yang terjadi karena adanya tumor pada syaraf pendengaran atau keseimbangan.

Pencegahan Tinnitus :
- Jangan gunakan cotton swabs (Q-tips) untuk membersihkan telinga anda. Ini dapat menyebabkan impacted cerumen yang dapat menyebabkan tinnitus
- Minum obat hipertensi anda secara teratur 
- Lindungi pendengaran anda di tempat kerja. Gunakan sumbat telinga atau alat penutup telinga.
- Ketika berada di tempat dengan suara yang mengganggu telinga anda ( konser musik, acara olahraga, berburu) pakailah pelindung pendengaran untuk mengurangi bunyi.
- Bahkan untuk aktifitas harian yang menggunakan alat yang mengeluarkan bunyi seperti hair dryer, vacum cleaner, telinga dapat memerlukan perlindungan. Siapkan sumbat telinga/ penutup telinga untuk aktivitas ini.

Tips Perawatan dan Pengobatan Untuk Penderita Tinnitus :
- Hindari paparan suara/ bunyi yang keras
- Jika anda penderita hipertensi kontrol tekanan darah anda dengan teratur meminum obat hipertensi
- Kurangi garam, rokok dan alkohol
- Hindari stimulan syaraf seperti kopi dan cola (kafein) dan tembakau (nikotin).
- Berhenti mengkahwatirkan tinnitus. Lebih sering anda kahwatir dan berkonsentrasi pada bunyi, lebih keras ia akan menjadi
- Istirahat dan olahraga yang cukup
- Untuk menutup bunyi di telinga yang disebabkan oleh tinnitus, dengarkan radio atau musik atau suara lain seperti detak jam atau kipas angin
- Hindari pemakaian aspirin
- Konsumsi supplement Vitamin B-Complex, Ginko Biloba atau Zinc
- Terapi alternatif dengan Akupuntur atau Hypnotherapy

0 komentar:

Post a Comment