Wednesday, February 16, 2011

Penyakit Tifus


Penyakit tifus merupakan penyakit infeksi saluran pencernaan oleh bakteri Salmonella typhi dan paratyphi. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang kurang terjaga kebersihannya.

Di Indonesia tifus merupakan penyakit endemis, yang berarti kasusnya selalu ada sepanjang tahun. Umumnya penderitanya meningkat terutama pada musim kemarau. Dimana pada musim ini seringkali terjadi kekurangan sumber air bersih dan sumber air yang ada mudah tercemar.

Tanda dan Gejala Penyakit Tifus :
> Demam tinggi > 38 derajat Celcius
> Sakit kepala yang parah
> Gangguan saluran pencernaan : mual, muntah, kurang nafsu makan, nyeri perut, konstipasi atau diare
> Gelisah, mengingau
> Nyeri otot

Pada beberapa hari pertama demam, seringkali sulit membedakan antara tifus dengan demam berdarah. Pola demam yang disebabkan demam berdarah umumnya meningkat mendadak dengan suhu yang amat tinggi dan demam akan turun dengan cepat di hari ke-5 atau ke-6. Bilamana demam sudah berlangsung lebih dari 7 hari, sangat mungkin demam disebabkan oleh tifus dan bukan demam berdarah.

Tips Untuk Penderita Penyakit Tifus :
- Istirahat penuh di tempat tidur minimal 3 hari
- Minum 8-10 gelas air setiap hari untuk mencegah dehidrasi karena diare.
- Makan makanan yang bergizi.
- Untuk sementara makan makanan yang lembut / lunak, misalnya, bubur, agar-agar, sup, nasi tim.
- Hindari makanan yang berserat tinggi, berbumbu pedas dan asam.
- Hindari buah yang tidak bisa di kupas misalnya anggur, jambu air.
- Hindari makanan yang mengandung sayuran mentah, misalnya salad, lalap, karedok.
-Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air bersih setelah keluar dari toilet dan sebelum menyiapkan makanan.
- Hindari makanan yang dijajakan dipinggir jalan.

Pengobatan Penyakit Tifus :
Diberikan antibiotik selama 7-21 hari. Antibiotik generasi baru memerlukan masa pengobatan yang lebih singkat. Setelah pengobatan dengan antibiotik anda dapat mengkonsumsi prebiotik untuk mempercepat pemulihan kondisi usus.

Harap diingat pengobatan yang dilakukan kurang dari waktu yang ditentukan dapat menyebabkan penderita tetap menyimpan kuman Salmonella typhi selama beberapa tahun dan dapat kambuh kembali di kemudian hari.

Meskipun seseorang telah sembuh dari tifus, di dalam tubuhnya masih mungkin terdapat bakteri Salmonella typhi selama beberapa tahun, sehingga yang bersangkutan dapat mengalami kekambuhan.

0 komentar:

Post a Comment